Berdasarkan portal berita kompas.com pada tanggal 18
maret 2020 memuat berita dengan judul : “Bukan rekayasa genetika, study menguak
asal usul virus corona” tulisan ini di buat.
Dalam artikel tersebut, disebutkan beberapa hewan yang
bisa menjadi pemicu untuk covid-19 karena adanya kemiripan jenis virus yang ada di hewan-hewan tersebut. Hewan-hewan
itu diantaranya: kelelawar, hewan sejenis armadillo dan musang. Secara alamiah
virus-virus corona ternyata ada dalam tubuh hewan-hewan tersebut.
Disebutkan pula, jika virus corona ini memungkinkan
untuk berulang karena ternyata hewan-hewan tersebut bisa menularkannya.
Menurut salah satu peneliti, yaitu Andrew Rambaut dia mengingatkan, sulit atau bahkan
mustahil untuk mengetahui pada titik mana skenario yang bisa memastikan asal
virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 ini.
Hal tersebut karena belum bisa di pastikannya secara
klinis mengenai asal-usul penyakit ini.
Namun demikian artikel tersebut menjelaskan 2 hal yang
kemungkinan bisa menjadi sebab bagaimana virus yang ada di hewan tersebut bisa menular
ke manusia. Penjelasnnya sebagai berikut :
Skenario pertama, yakni virus berevolusi di keadaan
patogen saat ini melalui seleksi alam di inang non-manusia, kemudian melompat
ke manusia.
Scenario yang kedua, versi virus non-patogenik
melompat dari inang hewan ke manusia, kemudian berevolusi menjadi kondisi
patogen dalam populasi manusia. Dan setelah berkembang dalam tubuh manusia
kemudian menular melalui cairan hidung yang keluar dan menempel pada
benda-benda yang banyak di pegang seperti gagang pintu atau benda-benda yang
mudah disentuh di tempat umum.
Karena sebab-sebab diataslah, maka pemerintah
Indonesia menginstruksikan untuk menjauhi tempat-tempat umum dan adanya
larangan untuk berkerumun, tempat-tempat keramaian dilarang beroperasi dan
orang-orang dilarang mengadakan pesta pernikahan. Termasuk sekolah dan
kantor-kantor tak luput dari larangan tersebut.
Pelarangan pengadaan dan perkumpulan massa bertujuan
untuk memutus mata rantai penulaian virus ini dari manusia ke manusia. Hal ini
tentu saja akan bekerja jika manusia patuh dan berdiam diri di rumah selama
kurang lebih 14 hari, karena selama rentang waktu itu virus ini berinkubasi dalam
tubuh manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar