Minggu, 30 Maret 2014

my bunda

Kemarilah…
Duduk sebentar bersamaku,
Apa kau tau apa yang kurasakan saat ini? Cuma satu kata sederhana yang tertangkap waktu, tidak banyak dan tidak membingungkan, aku ini… hanya ingin bersamamu, entah dalam keadaan apa, aku membayangkan di keadaan susah, aku masih mempunyai hadirmu sebagai penyemangat hari, di keadaan senang, kamulah yang ingin ku ajak bersama,
Kamu mungkin tak pernah tau, kenapa ada begitu banyak hari aku lewatkan hanya sendiri, menenggelamkan diri dalam pekerjaan yang tak pernah ada akhir, menemui sebanyak-banyaknya orang yang bisa di temui, tapi apa hasilnya, tidak ada ..
Dan tiba-tiba saja, suatu hari di hari yang biasa, kamu ada disana dengan senyum manis yang sangat indah, kecantikan sederhana yang menakjubkan mata, yang mampu menggetarkan hati menjadi berbeda rasa ditiap kali melihatmu,
kemarin dulu, aku duduk dan hadir di kelas ini hanya menyelesaikan tugasku demi pekerjaan, tapi sejak hari itu, aku mempunyai semangat baru yang begitu menggebu dan tidak dapat tertahan setiap aku melihatmu, entah ini jodoh atau memang aturan Tuhan yang mempertemukan kita, semakin menepis rasa ini, semakin aku menginginkanmu…
Menginginkanmu tanpa memilikimu merupakan perasaan yang sangat menyiksaku, apa kau tau itu?
Aku juga tau kamu tidak sendiri, sudah ada dia yang sebelumku, yang melukiskan keindahan, percis sama seperti yang kamu inginkan, dia yang mampu membuatmu menangis dan merubah ekspresi wajah seketika, menekuk wajah ceria menjadi termenung dan tertunduk, sekirannya aku tau siapa dia, aku akan mendatanginya dan memohon kepadanya supada mengatakan hal-hal baik padamu, supaya wajahmu dihiasi senyum kembali, apa kamu tau, aku ini tidak rela melihatmu menangis tertunduk seperti kehilangan duniamu, karena buat dia, kamu mungkin bagian tidak berarti yang hanya bisa di hubungi, tapi buatku, senyum mu adalah semangatku, dan aku yang merasakan sakit ditiap kali kamu tertunduk sedih karenanya.
Apa kamu tau?...
Hari ini, aku bisa menggenggam tanganmu, melihat senyum itu selalu terurai dan aku menjadi alasannya, seperti menjalani mimpi, aku melihatmu sekarang seperti mimpi yang sedang berjalan di hadapanku.
Aku menginginkanmu bahagia, mengganti tiap tangisan yang pernah terjadi dengan senyuman yang akan mengembalikan hatimu kepada keceriaan yang selalu kunantikan. Aku menginginkanmu menjadi pribadi yang bebas dan penuh kesenangan yang tiada putusnya, dan segala bentuk ketidaksenangan, kalo boleh biarkan aku yang menjalaninya untukmu, sungguh aku tidak rela jika kamu merasa tidak bahagia.
Apa kamu tau, aku memohon kepada sang pemilik hati, untuk memberikan hatimu untukku, sebagai pasangan jiwaku, sebagai pendamping hidupku…
Aku menyayangimu lebih dalam dari yang kutau dan lebih besar dari yang aku rasa, aku mencintaimu apa adanya kamu, sesederhana kata “kupinang kau dengan syahadat” sesederhana itu juga aku mencintaimu…
Aku memang tidak bisa menjanjikanmu apa-apa, aku hanya bisa menjanjikan aku akan mengusahakan semua yang mampu kulakukan untuk membahagiakanmu dalam hidupmu, my bunda…